2/01/2012

Tips Sedehana Untuk Usaha Kecil


Tips Sederhana Untuk Usaha Kecil

Oleh yudha marketing

Khusus untuk pengusaha kecil yang baru ingin memulai usaha atau pengusaha kecil yang sudah memiliki usaha dan ingin meningkatkan usahanya, ada beberapa tips strategi sederhana yang ingin saya bagikan, karena sering lupa oleh para pengusaha kecil.
Pertama, usaha kecil kadang kurang memperhatikan terhadap merk. Karena itu mulailah dengan merk yang baik. Jangan asal saja beri nama. Demikian dengan papan nama atau spanduk usaha, haruslah dibuat yang baik supaya mudah dibaca dan ada aspek seninya. Papan nama atau spanduk adalah kesan pertama yang mempengaruhi citra anda. Penulis beri tips, sama-sama kita mengeluarkan uang untuk membuat spanduk kenapa tidak kita beri sesuatu dalam spanduk yang akan menjadi tembakan pertama ke dalam benak konsumen. Ini adalah hal penting yang membuat konsumen bisa datang ke usaha anda.
Misalnya seperti ini, jika anda jualan memiliki bengkel biasanya isi tulisannya seperti ini tulisannya “bengkel  mobil Andy Autospeed terima servis, ganti oli, sparepart. Alamat jalan honggowongso 34 Solo.”  Menurut saya ini sudah informative tapi kurang mengena di hati konsumen. Kalau yang baca anak muda malah bias bilang “so what?” ini Membuat konsumen membaca ini menjadi sepintas lalu saja. Nggak ada pentingnya, gak mengalihkan perhatian dan layanan bengkel lain juga gitu, gak ada bedanya. Akan berbeda misal anda tambahi tulisan gratis cek rem, gratis ongkos ganti oli, gratis soft drink atau bisa lebih gila lagi dengan gratis cuci mobil.
Atau misal spanduk usaha makanan. Tulisannya biasanya Rumah Makan Adem Ayem. Sedia nasi sayur, nasi pecel, soto, es teh, es jeruk, teh panas, jeruk panas, kopi.  Kurang menarik bukan. Kesannya biasa, dalam marketing untuk memenangkan hati konsumen, anda harus membuat perbedaan. Sehingga usaha anda selalu diingat dan membuat konsumen memutuskan datang ke usaha anda. Ubah saja sebagai usul saya ditambahi tulisan gratis buah segar,  Atau bisa juga gratis pudding. Kalau anda ingin lebih gila lagi, gratis es krim. Saran dalam bisnis makanan, jangan sampai gratis es teh (minuman), soalnya itu merupakan penjualan yang menghasilkan untung 100 persen.
Kalau saya yang baca tulisan itu saya akan berpikir 1000 x kalau tidak mencoba bengkel itu. Bagi konsumen tentu ia akan untung dengan cara usaha seperti itu. Dan dipastikan usaha anda akan laris manis. Dijamin!!. Apa bagi anda itu hal yang merugikan? Tentu tidak dengan hitung-hitungan produksi saya pastikan hal-hal tersebut sebetulnya logis dan masuk akal. Anda bisa hitung sendiri atau hubungi saya kalau anda kira hal ini tidak masuk akal. Setelah para konsumen datang, tinggal menunggu waktu saja dipastikan pelanggan lain akan datang. Soalnya konsumen memiliki psikologi, kalau ada warung yang ramai pasti jadi penasaran akan mencoba juga. Percayalah! Selanjutnya nanti lain waktu akan saya sampaikan tips untuk mempersering pembelian dan meningkatkan keuntungan. Ok juragan?
Kedua, konsistensi haruslah dijaga. Konsumen yang hari ini datang ke usaha anda dan puas, setelah kembali lagi, dia ingin mendapatkan seperti yang ia dapatkan lalu. Anda harus konsisten dengan kualitas, dan anda harus konsisten dengan jam operasi. Jangan seenaknya menentukan waktu buka dan waktu tutup usaha anda.
Untuk memastikan kualitas anda konsisten, ada baiknya anda memiliki rincian standar operasi dan prosedur. Sehingga ketika usaha anda besar, dan anda tidak bisa terus mendampingi karyawan satu persatu, usaha anda tetap jalan dengan baik dan memberikan keuntungan. Standar operasi ada baiknya anda tulis dan diberikan pada karyawan. Misal usaha anda bengkel, berikan rincian apa saja yang harus dilakukan karyawan ketika menservis kendaraan konsumen. Missal usaha anda makanan, berikan rincian resep dan takaran pada konsumen sehingga kualitas rasa tidak berubah.
Ketiga, perlakukan pelanggan dengan baik. Selain memberikan layanan yang ramah, bila perlu, anda menyapa dia dengan nama. Hati pelanggan yang sudah senang, akan membuat rasa makanan(missal bisnis makanan) menjadi lebih enak. Selain itu, pelanggan seringkali menilai persahabatan dan relationship adalah hal yang penting. Inilah yang sulit dilakukan oleh perusahaan besar, sehingga anda jangan minder bersaing dengan usaha yang sudah besar. Karena sebetulnya anda memiliki jurus sakti yang tidak dimiliki mereka. Percayalah jurus kekeluargaan dan persahabatan ini sangat ampuh dan maut sekali.
Untuk jaman sekarang, terkait perlakuan pelanggan dengan baik. Usahakan bila memungkinkan anda memfasilitasi komunitas pelanggan usaha anda. Misal dengan membuat jejaring social facebook dan twtter. Lewat ini anda akan menjadi tahu keinginan konsumen dan perubahan trend bisnis dari usaha anda. Dengan ini konsumen akan menjadi pelanggan yang sangat setia dan memiliki rasa kepunyaan terhadap usaha anda. Sekarang anda memiliki sales anda tanpa dibayar. Bila bertemu orang-orang yang belum tahu usaha anda, pelanggan setia-setia inilah yang akan merekomendasikan usaha anda kepada calon pelanggan baru. Bukan tidak mungkin usaha anda akan makin dan makin maju. Keuntungan makin berlipat. Tapi jangan lupa zakat yah, soalnya harta yang kita miliki ada milik kaum miskin yang Alloh titipkan lewat kita. Barokallah.
Demikian dulu tulisan ini, semoga mamberi manfaat bagi kita semua. Peluang dimulai dari mencari informasi, dan informasi dapat diperoleh dengan membaca.

Peluang Selalu Terbuka Bagi Pemula di Bisnis Makanan


Peluang Selalu Terbuka Bagi Pemula di Bisnis Makanan

Handi Irawan D.  MBA,  Mcom
Managing Director
Frontier Marketing & Research Consultant
Sebagai seorang konsultan pemasaran, pemilik usaha, dosen dan sekaligus penggemar makanan, saya relatif banyak meluangkan waktu untuk mengemati bisnis makanan dan minuman, baik bisnis dari perusahaan besar maupun usaha yang dijalankan pengusaha kecil dan menengah. Ketertarikan saya juga didorong oleh dua hal lagi, yaitu pertama, saya tinggal di Kota Solo, sebuah kota yang menjadi surga kuliner bagi penggemar makanan. Di kota ini, ada ribuan pengusaha kecil dan menengah yang mencari, mengais, dan menimba peruntungan dengan membuka usaha dalam bidang makanan dan minuman.
Kehebatan Kota Solo dalam hal makanan dan minuman tidak terbantahkan. Dalam satu pusat makanan saja seperti Gudeg Solo Khas Solo di seputar Solo Baru ada lebih dari 100 kedai lesehan penjual yang menawarkan gudeg.  Bahkan untuk makanan yang berbasis tepung seperti mie dan kue, misal di sepanjang Jalan  Slamet Riyadi Solo, tidak kurang dari 200 penjual, baik dalam bentuk gerobak maupun restoran yang bersaing merebut pecinta mie.
pertama, setiap pergi untuk makan, saya selalu berupaya meluangkan waktu untuk mewancarai pemilik usaha. Selain menanyakan kondisi bisnis, tidak jarang saya minta mereka untuk mencertakan sejarah mereka memulai bisnis dan bagaimana kemudian bisnis ini berkembang. Sungguh, setelah mengkin lebih dari 100 orang yang saya wawancarai, saya makin melihat attitude apa saja yang membedakan antara kelompok winner dan loser.
Apa yang membedakan winner dan loser? Paling tidak ada 3 attitude pokok. Pertama, winner adalah pengusaha yang memiliki komitmen, persistensi dan determinasi. Sebagian besar orang akan setuju bila katakana memuali suatu usaha adalah peikerjaan yang tidak mudah. Bisnis makanan sebenarnya sudah memberikan daya tarik yang besar. Paling tidak dari sisi demand (permitaan), tidak ada bisnis lain yang memiliki kejelasan demand dibandingkan dengan bisnis yang berkaitan dengan perut manusia. Apalagi makanan yang disebut dalam kebutuhan pokok. Seperti nasi, mie dan roti. Pasar untuk produk ini sudah pasti ada dan besar.
Walaupun demikian, tanpa persistensi dan determinasi, tidak ada usaha yang berhasil. Ada puluhan bahkan ratusan hal yang akan menjadi penghambat dalam bisnis. Mereka yang memiliki persistensi, akan melihat bahwa tantangan dan kegagalan adalah suatu pelajaran yang harus diakui.
Mereka yang memiliki determinasi akan selalu melihat jauh ke depan, bukan hanya focus pada hal yang terjadi di hari yang sama. Mereka tahu, bahwa garis finis masih jauh. Mereka bangun pagi, membuka usaha lebih awal dan bergerak lebih cepat dari pesaingnya.
Persistensi dan determinasi biasanya dating dari kesenangan dan penjiwaan terhadap bisnis ini. Anda harus menyenangi bisnis ini, melihat banyak keindahan dari bisnis yang anda jalani. Kalau komitmen hanya karena ajakan teman, atau karena anda memiliki tempat untuk membuka usaha, persistensi ini akan sirna dalam hitungan minggu dan bulan. Pekerjaan yang dilakukan sebagai hobi dan bagian dari kehidupan yang menyenangkan, itulah yang membuat pengusaha mempunyai komitmen. Mereka akan mencurahkan waktu, tenanga dan focus kepada bisnisnya.
Seorang pengusaha serabi misalnya, sudah mempunyai outlet 10, terlihat asyik membantu pegawainya membuat serabi. Terlihat, sungguh meikmati pekerjaanya.  Padahal selama 20 tahun sebelum memuali usaha, beberapa jabatan puncak di perusahaan besar sudah dia nikmati.
Seorang kawan saya, saat ingin memulai usaha roti setelah berhenti kerja sebagai salesman, berjuang keras untuk menemukan resep roti yang baik sekitar 6 tahun lalu. Pada awalnya, rotinya tidak mengembang dan mereka yang mencobanya mengerutkan dahi, tanda tidak suka atau ada yang tertawa geli. Tidak patah semangat! Terus mencoba mambuat, terus membandingkan dengan roti lain, hingga akhirnya membuahkan hasil. Hari ini, usahanya memiliki omset sekitar Rp 5 milyar per tahun, dengan keuntungan bersih sekitar 20 %.
Kedua, mereka yang masuk dalam winner adalah mereka yang berorientasi pada pelangga. Mereka adalah memahami konsumen adalah raja. Mereka sadar usaha mereka berkembang karena konsumen, dan bukan karena bias memproduksi. Inilah salah satu juga yang perlu digarisbawahi. Tidak jarang seorang penjaja makanan hanya membuat berdasar selera pembuatnya. Pembuat roti hanya membuat sesuai roti yang disukainya. Padahal, pengusaha tersebut tidak mewakili lidah dan perut kebanykan konsumen. Enak tidaknya makanan, ditentukan oleh konsumen. Tidak ada bisnis yang maju tanpa konsumen yang loyal.
Ketiga, kelompok winner adalah yang ma uterus belajar. Mereka sadar, bahwa lingkungan bisnis berubah. Mereka juga melihat, peta persaingan berubah. Mereka juga tahu, bila tidak berubah, mereka akan dilibas oleh perubahan itu sendiri. Keinginan untuk terus belajar inilah yang membuat mereka terus maju. Komitmen dan berorientasi pada pelanggan akan membuat bisnis mereka bertahan. Attitude ini yang membuat mereka berkembang dengan cepat. Sekian dulu tulisan ini, semoga member manfaat. Peluang dimulai dari mencari informasi, dan informasi dapat diperoleh dengan membaca.   

1/31/2012

posting pertama

Salam teman bloger. mengucap Bismillah, ini merupakan postingan pertama saya.
di blog ini nantinya akan saya isi dengan artikel-artikel yang semoga bisa bermanfaat dan saling menginspirasi.
semoga blog ini bisa menjadi wadah sederhana bagi kita semua untuk tumbuh, hidup, dan saling memberi manfaat. barokallah.